Merekalah dadaku,
Mendengar rintitan,
Peristiwa Islam tak terbela,
Saudara teraninya rintahan mereka,
Tiada belas simpati,
Tiada siapa yang penduli
Jeritan mendayu
Semakin memilu
Kesangsian dalam pengharapan
Simpati Kegersangan
Punahlah harapan
Palestin lemas dalam kebuluran,
Pelestin diburu kegusaran,
Pelestin kini ditindas tanpa kasihan
Pelestin bagaikan detik yang paling kejam
Kini Pelestin lemas dalam perjudian,
Menanti saat tiba penentuan
Dimanakah maruah Islam
Umatnya bak tiada wibawa
Tak tercabar walau dihinakan sehinanya
Mereka itu saudara kita
Yang Menghembus nyawa kesyahidan
Mereka itu putera-puteri kita
Yang dibunuh semahunya
Sedang kita bagai tak ada apa
Tersenyum tertawa bagai merelakan
Tak Tecabar Walau dihinakan sehinanya
Menitislah air mataku
Dijendela kesyaduan
Menanti saatnya pembelaan
Toilet learning 20 months old
5 years ago
0 comments:
Post a Comment